Sleep Call

Efek Negatif Sleep Call Terhadap Kualitas Tidur Malam

Efek Negatif Sleep Call Terhadap Kualitas Tidur Malam
Efek Negatif Sleep Call Terhadap Kualitas Tidur Malam

JAKARTA - Kebiasaan melakukan sleep call atau tidur sambil menelpon sering dianggap aman, terutama bagi pasangan jarak jauh (LDR). Banyak orang meninggalkan ponsel menyala dekat kepala dan tetap berbincang hingga larut malam, dengan alasan agar merasa dekat dan tidak sendiri. 

Namun, kebiasaan ini ternyata dapat mengganggu kualitas tidur secara signifikan, meskipun tubuh tampak sedang beristirahat. Tidur yang seharusnya menjadi fase pemulihan optimal justru terganggu oleh stimulasi dari layar dan suara ponsel.

Selama sleep call layar ponsel kerap tetap menyala karena notifikasi masuk atau perubahan tampilan. Paparan cahaya buatan ini, walaupun tidak terlalu terang, cukup untuk mengganggu ritme sirkadian tubuh. Lebih dari itu, keberadaan ponsel dekat kepala membuat otak tetap aktif dan waspada, seolah masih berada dalam kondisi sosial. 

Sehingga meski mata terpejam, otak belum sepenuhnya beristirahat. Jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus, kualitas tidur jangka panjang berisiko menurun, bahkan saat durasi tidur terlihat cukup.

Pengaruh Cahaya Ponsel terhadap Ritme Tidur

Salah satu penyebab gangguan tidur adalah cahaya biru dari layar ponsel yang menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa paparan cahaya ponsel dalam waktu singkat dan dengan kecerahan rendah tidak selalu signifikan memengaruhi tidur. 

Masalah muncul ketika panggilan berlangsung berjam-jam, sehingga layar ponsel aktif terus-menerus akibat sentuhan tak sadar, notifikasi, atau perubahan tampilan.

Paparan cahaya kecil namun berulang ini bisa menipu otak, sehingga tubuh kesulitan memasuki fase tidur terdalam. Apalagi jika kamar tidak gelap, otak menerima sinyal seolah belum waktunya beristirahat sepenuhnya. Sleep call menimbulkan paparan cahaya pasif lebih lama dibandingkan sekadar membuka ponsel sebentar sebelum tidur, sehingga secara tidak disadari menurunkan kualitas tidur.

Stimulasi Mental dan Emosional Saat Sleep Call

Selain cahaya, stimulasi psikologis menjadi faktor lain yang membuat sleep call berpotensi mengganggu tidur. Mendengar suara orang lain, meski menenangkan, tetap membuat otak dalam mode sosial. Manusia dirancang untuk merespons suara, sehingga sulit mencapai fase tidur terdalam saat masih mendengar percakapan, napas, atau gerakan dari ujung telepon.

Percakapan yang bersifat ringan maupun emosional dapat memicu reaksi mental tertentu. Diskusi tentang hubungan, pekerjaan, atau hal pribadi dapat menimbulkan kecemasan atau ekspektasi emosional yang masih diproses otak saat tidur. Akibatnya, waktu tertidur mundur tanpa terasa dan tidur menjadi lebih dangkal. 

Kebiasaan ini mirip dengan menonton televisi sebelum tidur, namun lebih personal dan emosional. Jika dilakukan rutin, sleep call dapat mengganggu konsistensi jam tidur, salah satu kunci utama mendapatkan tidur berkualitas atau sleep hygiene yang baik.

Cara Aman Mengurangi Dampak Sleep Call

Meski tidak selalu harus dihindari, sleep call perlu diatur agar tidak merusak kualitas tidur. Salah satu langkah penting adalah membatasi durasi panggilan dan mengakhirinya sebelum benar-benar tertidur. Dengan cara ini, otak memiliki waktu untuk masuk ke fase istirahat alami tanpa stimulasi tambahan.

Aktifkan mode “Do Not Disturb” untuk mencegah notifikasi masuk selama malam hari, dan letakkan ponsel agak jauh dari kepala. Meredupkan pencahayaan kamar membantu tubuh menerima sinyal bahwa waktunya tidur telah tiba. Fitur layar gelap atau mematikan layar sepenuhnya setelah panggilan selesai juga bisa diterapkan untuk meminimalkan stimulasi visual.

Penting diingat, tidur yang berkualitas bukan hanya soal durasi, tetapi kedalaman dan kesinambungan tidur. Ketergantungan pada sleep call sebagai teman tidur dapat membuat tubuh sulit beristirahat tanpa kehadiran ponsel. Dengan mengatur kebiasaan tidur yang lebih sehat, tubuh dan pikiran mendapatkan pemulihan maksimal tanpa gangguan teknologi di malam hari, sehingga energi tetap terjaga keesokan harinya.

Dengan kesadaran terhadap risiko dan pengaturan sederhana, sleep call tetap bisa menjadi momen intim bagi pasangan LDR tanpa mengorbankan kesehatan tidur. Kebiasaan yang bijak memastikan tubuh beristirahat optimal, kualitas tidur meningkat, dan keseimbangan hormon tetap terjaga.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index