JAKARTA - Apa itu fixed asset? Pertanyaan ini mungkin belum akrab di telinga sebagian orang, terutama yang belum terjun langsung ke dunia usaha.
Saat berbicara soal bisnis, yang sering terbayang biasanya hanya sebatas produksi, penjualan, dan keuntungan. Padahal, di balik semua itu, ada elemen penting yang mendukung pertumbuhan bisnis, salah satunya adalah fixed asset.
Bagi pelaku usaha, istilah ini bukanlah hal baru. Fixed asset memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan serta pengembangan suatu bisnis.
Oleh karena itu, jika kamu berencana membangun usaha sendiri, memahami konsep dan fungsi dari aset tetap ini menjadi sangat krusial.
Tak usah khawatir jika kamu masih asing dengan istilah tersebut. Di sini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian serta hal-hal yang berkaitan dengan apa itu fixed asset.
Apa Itu Asset?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai fixed asset, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan aset secara umum.
Secara sederhana, aset perusahaan adalah sumber daya ekonomi yang memiliki potensi untuk memberikan keuntungan di masa mendatang.
Suatu sumber daya bisa disebut sebagai aset jika nilainya dapat dihitung menggunakan satuan mata uang, seperti rupiah, dollar, atau bentuk mata uang lainnya.
Tak dapat disangkal, aset memiliki peran yang sangat vital dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Keberadaan aset diharapkan mampu menunjang kelancaran operasional bisnis.
Aset ini tidak hanya berupa benda fisik seperti tanah, uang tunai, gedung, peralatan, atau perlengkapan, tetapi juga mencakup unsur non-fisik seperti tenaga kerja, konsumen, dan pihak-pihak yang menggunakan produk atau layanan dari perusahaan tersebut.
Apa Itu Fixed Asset?
Setelah memahami arti dari aset secara umum, kini saatnya membahas lebih dalam mengenai apa itu fixed asset. Dalam konteks bisnis, fixed asset merujuk pada aset berwujud seperti properti dan peralatan yang digunakan untuk jangka panjang.
Fungsi utama dari jenis aset ini adalah untuk mendukung aktivitas usaha agar mampu menghasilkan keuntungan di masa depan.
Fixed asset juga dikenal dengan sebutan aktiva tetap, yang umumnya tidak memberikan keuntungan langsung dalam waktu singkat, khususnya dalam periode kurang dari satu tahun.
Jika ditelusuri melalui laporan Neraca, fixed asset biasanya tercatat dalam bentuk properti, pabrik, atau peralatan lainnya.
Tak jarang, aset-aset ini juga disebut sebagai aset modal karena perannya yang strategis dalam mendukung operasional jangka panjang perusahaan.
Karakteristik Fixed Asset
Umur Ekonomis Lebih dari Satu Tahun
Ciri pertama dari fixed asset adalah masa pakainya yang berlangsung dalam jangka panjang, biasanya lebih dari satu tahun. Dalam laporan neraca perusahaan, jenis aset ini umumnya tercatat sebagai properti, peralatan produksi, atau bangunan pabrik.
Mengalami Penyusutan Nilai
Ciri berikutnya adalah aset tetap mengalami depresiasi seiring waktu. Hal ini disebabkan oleh penggunaan yang berkelanjutan, yang pada akhirnya menurunkan kualitas serta nilai dari aset tersebut.
Namun, penting untuk diketahui bahwa jenis aset seperti tanah tidak mengalami penyusutan nilai.
Berpotensi Menghasilkan Pendapatan
Salah satu karakter penting lainnya adalah kemampuannya dalam menunjang keuntungan perusahaan.
Misalnya, sebuah pabrik yang menjalankan produksi menggunakan peralatan tetap—yang merupakan bagian dari fixed asset—akan menghasilkan produk yang nantinya dijual untuk mendapatkan laba.
Dari sinilah kontribusi fixed asset terhadap pendapatan perusahaan terlihat jelas.
Tidak Bisa Langsung Diuangkan
Karakteristik terakhir adalah sifatnya yang tidak likuid. Ini berarti fixed asset tidak dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai atau kas dalam waktu singkat.
Jenis-jenis Fixed Asset
Penjelasan berikutnya adalah pada jenis dari fixed asset. Sebenarnya jenis aset ini akan dijelaskan berdasarkan contohnya.
Namun, agar kamu lebih paham juga, maka akan ada penjelasan tambahan dari jenis fixed asset berdasarkan bentuknya. Berikut adalah penjelasan jenis fixed asset berdasarkan contohnya.
A. Fixed Asset Berwujud
Sama dengan namanya, fixed asset berwujud adalah sebuah aset yang memiliki bentuk fisik. Fixed asset berwujud ini masih dibagi menjadi tiga. Ketiga jenis ini bisa kalian baca pada penjelasan di bawah ini.
-Asset dengan nilai yang bisa menyusut. Contohnya adalah bangunan, mesin, kendaraan, laptop dan lain-lain.
-Asset dengan nilai yang bisa mengalami kondisi deplesi. Kondisi deplesi ini adalah berupa sumber daya alam yang akan habis karena dieksploitasi secara terus menerus oleh perusahaan. Contohnya adalah sumber daya alam minyak, batu bara, emas dan lain sebagainya.
-Aset yang tak mengalami kondisi deflasi maupun penyusutan. Tanah adalah salah satu contohnya.
a. Tanah
Tanah menjadi contoh yang pertama dari fixed asset. Jika suatu perusahaan memiliki fixed asset berupa tanah, maka perusahaan tersebut bisa melakukan investasi jangka panjang.
Tentu saja perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari investasi jenis tanah yang dilakukannya. Bahkan dari keuntungan tersebut juga bisa menjadi dukungan terhadap keberlangsungan perusahaan itu sendiri.
b. Bangunan
Berikutnya ada bangunan atau gedung yang juga menjadi salah satu contoh dari fixed asset. Pencatatan dari bangunan yang berdiri di atas tanah juga harus dipisahkan dari tanah yang digunakan untuk pembangunan suatu gedung tersebut.
c. Mesin
Selanjutnya ada mesin yang juga masuk ke dalam jenis fixed asset. Dimana adanya mesin ini juga menjadi pendukung keberlangsungan proses produksi suatu barang yang bertujuan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Sedangkan untuk contoh dari mesin itu sendiri adalah seperti komputer, printer, mesin fax dan telepon. Selain itu beberapa peralatan kantor lain seperti meja, kursi, lemari dan lain-lain yang ada di perusahaan atau pabrik juga masuk sebagai jenis fixed asset.
d. Alat Pengangkut
Alat pengangkut juga masuk ke dalam kategori fixed asset. Dimana nantinya alat pengangkut ini digunakan untuk mengantar barang hasil produksi kepada konsumen, klien maupun pihak-pihak lain yang bekerjasama dengan perusahaan.
Lalu untuk contohnya ada truk, mobil pengangkut dan jenis kendaraan lain yang bisa digunakan untuk mengantar hasil produksi tersebut.
e. Prasarana
Terakhir ada prasarana yang juga masuk ke dalam jenis fixed asset. Sebagai contohnya adalah jalan, jembatan dan juga pagar.
B. Fixed Asset Tak Berwujud
Sama seperti namanya fixed asset tak berwujud adalah sebuah aset yang tak memiliki bentuk fisik namun memberikan keuntungan bagi perusahaan. Sebagai contohnya adalah hak cipta, hak paten, hak waralaba, merek dagang, logo dan lain sebagainya.
Seberapa Penting Fixed Asset bagi Perusahaan ?
Mungkin di benak kalian ada pertanyaan seberapa penting sih sebenarnya fixed asset bagi perusahaan, atau apakah suatu perusahaan memang benar-benar dan harus memiliki fixed asset.
Jawabannya adalah fixed asset memang begitu penting bagi suatu perusahaan. Keberlangsungan perusahaan akan terus berjalan dan berkembang ketika memiliki fixed asset.
Seperti beberapa jenis dan contoh dari fixed asset yang telah dijelaskan di atas. Semua contoh selalu mengacu pada proses produksi hingga distribusi yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Bayangkan saja jika suatu perusahaan tak memiliki fixed asset. Tentunya tidak bisa akan berjalan sebagaimana mestinya.
Selain itu, bagi para investor adanya fixed asset pada suatu perusahaan juga menjadi pertimbangan khusus ketika akan melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
Perlu diketahui juga nih, para investor akan lebih tertarik untuk melakukan investasi pada perusahaan yang mampu menggunakan fixed asset secara lebih efisien.
Hal ini karena semakin efisien fixed asset, maka akan semakin besar pula keuntungan yang didapatkan.
Manfaat Informasi tentang Fixed Asset
Adanya fixed asset juga begitu penting lho pelaporannya untuk keberlangsungan perusahaan. Pasalnya suatu perusahaan akan lebih mudah mendapatkan investor jika fixed asset dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pada investor akan menjadikan pelaporan fixed asset sebagai penentu apakah mereka akan tetap memberikan dana investasi atau pembelian saham pada perusahaan tersebut.
Selain itu, fixed asset juga bisa membantu proses pencatatan keuangan dengan lebih akurat, penilaian jalannya bisnis perusahaan tersebut hingga proses keuangan yang secara menyeluruh juga akan semakin mudah.
Cara Perusahaan Mendapatkan Fixed Asset
Pembelian Tunai
Fixed asset dalam sebuah perusahaan bisa diperoleh melalui pembelian secara tunai. Dalam hal ini, pencatatan nilai fixed asset akan dicatat sesuai dengan harga beli sebenarnya tanpa ada penyesuaian angka.
Misalnya, jika sebuah lahan dibeli seharga Rp100 juta, maka angka tersebut yang langsung dicatat dalam laporan keuangan.
Intinya, nilai fixed asset yang diperoleh melalui transaksi tunai akan dicatat secara penuh sesuai dengan jumlah yang dibayarkan.
Pembelian Dengan Sistem Angsuran
Fixed asset juga bisa diperoleh melalui skema pembayaran angsuran. Pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam pencatatan, hanya nilai pokok harga dari fixed asset yang dimasukkan, sementara bunga dari angsuran akan dicatat secara terpisah.
Penukaran Dengan Surat Berharga
Selain pembelian langsung, fixed asset bisa juga didapatkan melalui penukaran dengan surat berharga. Untuk pencatatannya, nilai fixed asset akan disamakan dengan nilai surat berharga yang digunakan dalam transaksi tersebut.
Apabila nilai surat berharga tidak diketahui secara pasti, maka pencatatan dilakukan berdasarkan estimasi harga pasar dari fixed asset tersebut.
Penukaran Dengan Aset Lain
Fixed asset juga bisa diperoleh dengan menukar aset yang sudah ada, atau yang biasa disebut tukar tambah. Jika nilai aset lama lebih rendah dibandingkan dengan aset baru yang ingin diperoleh, maka selisihnya dapat ditutup dengan pembayaran tunai.
Nilai pencatatan fixed asset dalam kasus ini adalah gabungan dari nilai ekonomis aset lama dan jumlah uang tunai yang ditambahkan.
Didapatkan Dari Hasil Hibah
Fixed asset juga bisa berasal dari hibah atau pemberian tanpa imbalan dari pihak lain. Meskipun diperoleh secara cuma-cuma, pencatatan tetap dilakukan berdasarkan nilai pasar dari aset tersebut.
Pencatatan ini penting agar ketika ada penyusutan nilai atau perubahan dalam neraca keuangan, nilainya tetap dapat ditelusuri.
Membuat Secara Pribadi Fixed Asset
Terakhir, perusahaan juga bisa memperoleh fixed asset dengan membuatnya sendiri. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk membangun atau menciptakan aset tetap, maka proses tersebut diperbolehkan.
Untuk pencatatannya, biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses pembuatan akan menjadi dasar nilai fixed asset yang dicatat.
Cara Mencatat Laporan Fixed Asset
Cek Semua Catatan Keuangan Termasuk Fixed Asset Dari Tahun Sebelumnya
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah meninjau kembali seluruh data keuangan perusahaan selama satu tahun terakhir, khususnya yang berkaitan dengan fixed asset.
Idealnya, setiap perusahaan sudah memiliki catatan tetap mengenai fixed asset yang mereka miliki selama periode tersebut. Karena aset ini berpotensi mengalami penyusutan nilai, penting juga untuk mencantumkan nilai penyusutan secara akurat.
Catat Jika Memang Ada Fixed Asset Terbaru
Setiap penambahan fixed asset dalam satu tahun terakhir harus dicatat dalam laporan keuangan. Untuk mempermudah penentuan nilai awalnya, kamu bisa merujuk pada dokumen pendukung seperti kuitansi atau bukti pembayaran.
Selain itu, penting juga mencatat apa saja manfaat dari fixed asset baru tersebut dan berapa nilai sisa yang dimilikinya.
Catat Daftar Fixed Asset Yang Telah Dilepas
Apabila terdapat fixed asset yang telah dilepas atau dijual, maka data terkait pelepasan tersebut juga harus didokumentasikan.
Informasi yang perlu dimasukkan meliputi nilai penyusutan, serta perhitungan laba atau rugi berdasarkan nilai buku dari aset yang dijual.
Sebagai penutup, memahami apa itu fixed asset membantu perusahaan mengelola aset jangka panjang secara lebih efisien demi kelangsungan bisnis yang stabil.