JAKARTA - Pengertian manajemen operasional merujuk pada proses pengelolaan aktivitas sehari-hari dalam bisnis, terutama yang berkaitan dengan produksi.
Dalam suatu usaha, pengawasan terhadap berbagai elemen penting seperti keuangan, pemasaran, dan produksi sangat dibutuhkan agar seluruh kegiatan berjalan lancar.
Produksi sebagai bagian inti dari operasional memerlukan pengaturan khusus agar prosesnya berjalan sesuai rencana.
Manajemen ini memiliki fokus utama pada bagaimana perencanaan dan pengendalian produksi dilakukan secara efektif.
Peran utama dari manajemen ini adalah memastikan seluruh tahapan produksi berlangsung stabil dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Selain itu, penting juga untuk menjaga keberlangsungan proses produksi agar selalu berkembang ke arah yang lebih baik.
Dalam praktiknya, seorang manajer operasional memegang tanggung jawab penuh atas keberhasilan kegiatan operasional.
Ia harus mampu mengelola transformasi berbagai sumber daya seperti bahan mentah, energi, dan tenaga kerja menjadi produk atau layanan yang siap dipasarkan.
Artinya, manajer ini harus memahami cara mengubah input menjadi output dengan efisien dan berkualitas.
Karena operasional termasuk dalam tiga fungsi utama sebuah perusahaan—bersama dengan keuangan dan pemasaran—maka posisi manajemen operasional menjadi sangat vital.
Peran ini membantu memastikan strategi perusahaan berjalan efektif dan mampu memberikan daya tahan bisnis dalam jangka panjang.
Secara garis besar, pengertian manajemen operasional adalah suatu proses perencanaan dan pengaturan kegiatan operasional yang strategis dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi perusahaan secara menyeluruh.
Pengertian Manajemen Operasional
Pengertian manajemen operasional merujuk pada cabang manajemen yang memiliki peran penting dalam mengatur, mengawasi, dan merancang seluruh proses produksi di sebuah perusahaan.
Selain memastikan kegiatan produksi berjalan sebagaimana mestinya, manajemen ini juga berperan dalam menyusun strategi perbaikan demi meningkatkan efektivitas proses pembuatan barang dan jasa.
Dalam praktiknya, manajemen operasional berkaitan erat dengan berbagai proses transformasi input menjadi output.
Input yang dimaksud mencakup bahan mentah, energi, kebutuhan pasar, informasi, serta kemampuan dan keuangan perusahaan—semuanya diolah untuk menghasilkan produk atau layanan yang siap diberikan kepada konsumen.
Tugas di bidang ini sangat luas dan berhubungan langsung dengan bagian lain seperti pemasaran, penjualan, dan keuangan.
Oleh karena itu, seorang manajer operasional tak hanya dituntut untuk memahami pengelolaan produksi, tetapi juga harus aktif terlibat dalam berbagai kegiatan operasional dan menjadi penghubung antar bagian, mulai dari produksi hingga distribusi produk.
Perkembangan teknologi juga memiliki kaitan kuat dengan manajemen operasional. Perusahaan yang memanfaatkan teknologi modern umumnya lebih unggul dalam kompetisi pasar.
Sebaliknya, bisnis yang belum mengadopsi teknologi cenderung mengalami hambatan dalam berkembang.
Salah satu contoh nyata adalah penggunaan software dalam membantu proses produksi, yang masih belum dimaksimalkan oleh sebagian besar perusahaan.
Pada intinya, manajemen operasional berfokus pada bagaimana proses pengolahan input dapat dilakukan secara maksimal untuk menghasilkan output yang memenuhi standar.
Hal ini mencakup kegiatan seperti pengadaan sumber daya, menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal, hingga meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya perusahaan.
Pentingnya Manajemen Operasional bagi Perusahaan
Mengapa peran manajemen operasional sangat krusial dalam sebuah perusahaan? Manajemen ini memiliki fungsi penting dalam mendukung berbagai aspek pengelolaan operasional. Berikut beberapa alasan utamanya:
Pertama, manajemen operasional berperan dalam membantu perusahaan meraih target yang telah ditetapkan. Melalui pengelolaan yang terstruktur, manajemen ini memastikan seluruh aktivitas bisnis dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Kedua, manajemen ini turut mendorong peningkatan produktivitas karyawan. Seorang manajer operasional bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan serta pembinaan kepada para pekerja, sehingga mereka bisa bekerja secara lebih efisien dan maksimal.
Ketiga, manajemen operasional mendukung perusahaan dalam membangun reputasi dan niat baik di mata konsumen. Dalam hal ini, niat baik merujuk pada komitmen perusahaan untuk menyediakan produk berkualitas demi kepuasan pelanggan.
Untuk mewujudkannya, diperlukan strategi pemanfaatan sumber daya yang optimal, termasuk dalam hal perencanaan, pengawasan, serta penggunaan yang efisien atas seluruh aset perusahaan.
Keempat, manajemen operasional juga berperan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan. Melalui arahan yang jelas dari manajer operasi, para karyawan dapat memahami tanggung jawab masing-masing dalam suasana kerja yang kondusif.
Selain itu, adanya sistem penghargaan yang adil sesuai dengan kinerja turut memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik.
Tujuan Manajemen Operasional
Manajemen operasional memiliki tanggung jawab utama dalam mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, mulai dari bahan baku, tenaga kerja, mesin, hingga perlengkapan pendukung lainnya.
Tujuan utamanya adalah memastikan agar proses produksi berjalan dengan cara yang paling efisien dan efektif. Berikut beberapa sasaran yang ingin dicapai melalui penerapan manajemen operasional:
-Mengoptimalkan efisiensi dalam operasional perusahaan, atau yang sering disebut dengan istilah efficiency.
-Meningkatkan tingkat produktivitas perusahaan, dikenal pula dengan sebutan productivity.
-Mengurangi pengeluaran perusahaan dalam berbagai aktivitas, yang disebut dengan economy.
-Mendorong peningkatan mutu atau kualitas perusahaan, atau dikenal dengan istilah quality.
-Mengatur durasi proses produksi agar lebih singkat, atau biasa disebut reduced processing time.
Ciri-ciri Manajemen Operasional
Secara umum, terdapat tiga karakteristik utama yang menggambarkan manajemen operasional, yaitu:
Berorientasi pada produksi barang dan jasa
Manajemen operasional memiliki fokus utama dalam mengatur proses produksi barang maupun jasa yang bertujuan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Fungsi utamanya adalah mengawasi setiap aktivitas produksi agar berjalan optimal dan menghasilkan keuntungan.
Melibatkan proses transformasi
Salah satu ciri khas dari manajemen ini adalah adanya proses perubahan dari input menjadi output.
Transformasi ini mencakup aktivitas yang mengolah bahan baku, tenaga kerja, atau informasi menjadi produk atau layanan bernilai. Misalnya, benang diolah menjadi kain, atau tepung menjadi produk kue.
Untuk input yang tidak berwujud, seperti manusia atau informasi, contohnya adalah klinik yang mengubah pasien sakit menjadi sehat, atau stasiun TV yang menyajikan hasil wawancara menjadi tayangan berita.
Terdapat sistem pengendalian operasional
Ciri berikutnya adalah keberadaan sistem atau mekanisme untuk mengontrol jalannya kegiatan operasional bisnis.
Pengendalian ini diterapkan di seluruh bagian perusahaan, bertujuan untuk menjaga mutu produk, mengurangi limbah produksi, dan mendorong peningkatan hasil penjualan.
Fungsi Manajemen Operasional
Penerapan manajemen operasional dalam sebuah perusahaan memiliki tujuan utama untuk menciptakan aktivitas bisnis yang lebih efisien.
Manajemen ini menjalankan sejumlah peran penting, seperti merancang rencana, menyusun struktur organisasi, serta mengawasi proses operasional agar hasil produksi menjadi lebih maksimal.
Kontrol yang diterapkan terhadap aktivitas operasional juga bertujuan untuk menekan biaya produksi dan mencegah penggunaan sumber daya yang berlebihan.
Untuk mencapai target tersebut, manajemen operasional menjalankan beberapa fungsi utama yang mencakup bidang-bidang berikut:
Keuangan
Dalam operasional perusahaan, aspek keuangan menjadi elemen penting yang harus dikelola dengan tepat.
Manajemen operasional memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan sesuai dengan perencanaan dan benar-benar dialokasikan untuk menciptakan produk dan layanan yang unggul.
Penggunaan dana yang efektif akan mendukung terciptanya hasil produksi yang maksimal dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Strategi
Salah satu tugas manajemen operasional adalah menyusun strategi bisnis yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, serta memperkuat posisi perusahaan di tengah persaingan.
Strategi tersebut mencakup hal-hal seperti ketersediaan bahan baku, perencanaan pemasaran, kestabilan keuangan, dan efektivitas tenaga kerja.
Operasional
Fungsi ini berkaitan langsung dengan aktivitas inti perusahaan, yaitu bagaimana seluruh proses usaha, mulai dari perencanaan, pengaturan, pengarahan, hingga pengendalian, dikelola secara menyeluruh.
Inti dari manajemen operasional adalah memastikan bahan mentah dan tenaga kerja dapat diolah menjadi produk atau layanan berkualitas yang mampu memberikan kepuasan kepada konsumen.
Desain Produk
Perkembangan teknologi modern membuat proses penjualan menjadi lebih cepat dan mudah. Di sinilah peran manajemen operasional diperlukan untuk memastikan desain produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
Karena konsumen menaruh perhatian besar terhadap kualitas, produk yang ditawarkan harus mampu memenuhi ekspektasi dalam hal ketahanan dan mutu.
Pemeliharaan Kualitas
Manajemen operasional bertugas untuk menjaga agar kualitas produk tetap terjaga. Ini mencakup proses pengawasan terhadap hasil produksi dan pelaksanaan tugas para pekerja.
Bila ditemukan adanya cacat dalam produk atau layanan, tim manajemen harus segera mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan.
Peramalan
Prediksi merupakan bagian penting dalam manajemen operasional. Dengan bantuan perangkat lunak tertentu, perusahaan dapat memperkirakan permintaan konsumen terhadap suatu produk di masa mendatang.
Peramalan ini membantu menentukan jumlah produksi yang perlu disiapkan sesuai kebutuhan pasar pada periode tertentu.
Fungsi Manajemen Operasional pada Bisnis
Perencanaan
Langkah awal ini melibatkan proses penentuan jenis produk atau layanan yang akan dibuat, serta kapan waktu paling tepat untuk mulai memasarkannya.
Termasuk di dalamnya adalah penyusunan rencana terkait penggunaan sumber daya dan sarana produksi.
Manajer operasional memiliki peran penting dalam merancang program, merumuskan kebijakan, dan menetapkan prosedur untuk mendukung tercapainya target operasional perusahaan.
Pengorganisasian
Manajer operasional juga bertugas mengidentifikasi jumlah serta jenis tenaga kerja yang dibutuhkan agar kegiatan berjalan lancar.
Dengan kata lain, tugas ini mencakup pengaturan struktur organisasi, baik dalam bentuk individu, tim, atau unit kerja, yang akan mendukung sistem operasional perusahaan demi mencapai tujuan bisnis.
Evaluasi
Tahapan ini mencakup proses pengumpulan informasi dan penilaian terhadap segala aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan operasional perusahaan, guna mengetahui efektivitas pelaksanaannya.
Pengendalian
Fungsi ini bertujuan untuk memantau dan memastikan seluruh kegiatan perusahaan berada di jalur yang tepat sesuai perencanaan, sekaligus memberikan arahan agar semua proses berjalan dengan baik dan sesuai target.
Strategi Manajemen Operasional
Langkah paling efektif dalam menyusun strategi adalah dengan terlebih dahulu memahami secara menyeluruh berbagai sumber daya yang tersedia dalam perusahaan.
Sebab, strategi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal, seperti teknologi yang dimiliki perusahaan, serta faktor eksternal, yakni kondisi dan potensi pangsa pasar yang menjadi target.
Dalam praktiknya, banyak perusahaan yang merancang strategi dengan cara menggabungkan kedua faktor tersebut secara seimbang.
Isi Strategi
Strategi sangat erat kaitannya dengan bagaimana perusahaan merespons kebutuhan pasar, sekaligus memanfaatkan peluang yang ada demi memperluas pangsa pasar.
Dalam menyusun strategi manajemen operasional, terdapat beberapa elemen penting yang harus diperhatikan.
Perancangan Proses
Bagian ini meliputi kegiatan riset, peramalan, dan proses pengembangan. Seluruh aktivitas tersebut membutuhkan keahlian dan energi yang cukup, dengan tujuan agar hasil yang dicapai bisa memberi manfaat dalam jangka waktu panjang.
Inovasi
Merupakan upaya perusahaan dalam memperbarui produk atau layanan agar tetap relevan dan mampu bersaing di tengah perubahan zaman yang cepat.
Pemanfaatan Data
Melibatkan proses analisis yang sangat penting dalam menyusun rencana, menyesuaikan arah strategi, serta membuat keputusan yang tepat dan berdasarkan informasi yang valid.
Manajemen Rantai Pasok
Mengelola hubungan antara perusahaan dengan para penyedia bahan baku atau komponen lain yang diperlukan dalam proses produksi.
Analisis Persediaan
Kegiatan ini berkaitan dengan pengelolaan stok perusahaan yang diklasifikasikan menggunakan metode analisis ABC.
Dalam sistem ini, kategori A merupakan kelompok barang dengan nilai tertinggi dan kontrol paling ketat, sedangkan kategori C merupakan barang dengan nilai paling rendah dan kontrol paling sedikit.
Kontrol Produksi
Merupakan bagian dari manajemen operasional yang memastikan proses produksi berlangsung secara efisien dan efektif.
Kerja Sama Antar Departemen
Dengan sistem komunikasi dan kolaborasi yang terjalin baik, manajemen operasional dapat bekerja sama secara optimal dengan berbagai divisi lainnya seperti keuangan, pemasaran, penjualan, dan sumber daya manusia.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Melibatkan pengaturan tenaga kerja, memastikan kepuasan pelanggan, serta menjaga standar kualitas produk atau layanan. Pada kenyataannya, strategi manajemen ini perlu mencakup sejumlah aspek penting sebagai berikut:
-Kapasitas perusahaan yang diperlukan untuk mencapai targetnya.
-Penentuan waktu dan lokasi fasilitas yang tepat.
-Pemanfaatan teknologi dalam pengembangan proses dan produk.
-Menjalin hubungan optimal antara pelanggan dan pemasok.
-Proses pengenalan terhadap produk atau layanan baru.
-Struktur organisasi yang mencerminkan bahwa perusahaan telah menjalankan rencananya secara sistematis.
Berikut ini adalah beberapa bidang kerja yang membutuhkan kemampuan khusus dalam penerapan manajemen operasional:
-Manajer Pabrik, memiliki keahlian dalam perencanaan produksi, pengelolaan pembelian dan persediaan, serta pengawasan terhadap karyawan operasional dan pemanfaatan sumber daya.
-Direktur Pembelian, bertugas dalam fungsi pembelian, memiliki kemampuan dalam mengevaluasi penjualan, membina relasi yang baik dengan pemasok hingga distributor, serta melakukan koordinasi kegiatan operasional perusahaan.
-Manajer Mutu, memiliki tanggung jawab dalam pengawasan dan penerapan konsep kualitas, sebab mutu merupakan bagian dari tanggung jawab semua elemen perusahaan.
-Konsultan Perbaikan Proses, berperan dalam merancang proses dan memberikan saran terkait berbagai upaya peningkatan efektivitas dalam pelaksanaan proses.
-Manajer dan Perencana Rantai Pasokan, yang memiliki tanggung jawab penuh dalam membangun kerja sama strategis antara perusahaan dengan para supplier maupun distributor.
Sebagai penutup, dengan memahami pengertian manajemen operasional, perusahaan dapat mengelola sumber daya secara lebih terarah demi mencapai efisiensi dan kualitas dalam setiap proses bisnis.