pengertian kompetensi

Mengenal Pengertian Kompetensi, Jenis-jenis, dan Manfaatnya

Mengenal Pengertian Kompetensi, Jenis-jenis, dan Manfaatnya
pengertian kompetensi

JAKARTA - Pengertian kompetensi merujuk pada kombinasi pengetahuan, keterampilan, dan sifat-sifat pribadi yang memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesuksesan suatu organisasi. 

Dalam konteks pekerjaan, kompetensi mencakup kecakapan dan kemampuan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan dan mencapai tujuan organisasi. 

Oleh karena itu, pengertian kompetensi ini menggambarkan kapasitas individu dalam memenuhi harapan pekerjaan yang ada dalam suatu organisasi, sehingga dapat menghasilkan hasil yang diinginkan.

Pengertian Kompetensi

Apa yang dimaksud dengan kompetensi? Secara umum, pengertian kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugas atau pekerjaan di bidang tertentu, sesuai dengan posisi yang dipegangnya. 

Beberapa pandangan juga menyatakan bahwa kompetensi mencakup keterampilan, pengetahuan, sikap dasar, serta nilai-nilai yang dimiliki seseorang dan tercermin dalam cara berpikir serta bertindak secara konsisten. 

Dengan kata lain, kompetensi tidak hanya melibatkan pengetahuan dan kemampuan, tetapi juga kemauan untuk menerapkan apa yang diketahui guna memberikan manfaat.

Menurut Jack Gordon pada tahun 1998, terdapat enam aspek yang membentuk konsep kompetensi, yakni:

-Pengetahuan atau Knowledge

-Pemahaman atau Understanding

-Kemampuan atau Skill

-Nilai atau Value

-Sikap atau Attitude

-Minat atau Interest

Secara etimologis, kata "kompetensi" berasal dari bahasa Inggris, yaitu "competence" atau "competency," yang berarti kecakapan, kemampuan, dan wewenang.

Dengan demikian, definisi kompetensi adalah gabungan dari pengetahuan, keterampilan, dan karakteristik pribadi seseorang, yang memungkinkan peningkatan kinerja dan memberikan kontribusi terhadap kesuksesan organisasi.

Definisi Kompetensi Berdasarkan Para Ahli

Agar Anda lebih memahami dengan baik tentang definisi kompetensi, berikut ini adalah beberapa pendapat dari para ahli:

Stephen Robbin

Menurut Stephen Robbin (2007:38), kompetensi diartikan sebagai kemampuan atau kapasitas seseorang dalam menjalankan berbagai tugas pekerjaan. Kemampuan ini dipengaruhi oleh faktor intelektual dan fisik.

Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell

Menurut Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell (1998), kompetensi merujuk pada karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektivitas performa, yang dapat dilihat dari perilaku, pola pikir, dan cara bertindak.

Sedarmayanti

Sedarmayanti berpendapat bahwa kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang dan terkait langsung dengan efektivitas kinerja individu dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara menyatakan bahwa kompetensi adalah faktor dasar yang dimiliki seseorang, yang membedakannya dengan orang lain karena memiliki kemampuan lebih daripada rata-rata.

UU No. 13 Tahun 2003

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, kompetensi kerja mencakup kemampuan kerja individu yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Jenis-jenis Kompetensi

Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai jenis-jenis kompetensi:

Menurut Ahli Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer

Dalam buku Surya Dharma (2003), Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer mengemukakan bahwa kompetensi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

a. Kompetensi Dasar atau Threshold Competency

Kompetensi dasar adalah karakteristik utama yang harus dimiliki seseorang agar dapat melaksanakan tugas-tugas dalam pekerjaannya, seperti kemampuan membaca dan menulis.

b. Kompetensi Pembeda (Differentiating Competency)

Kompetensi pembeda adalah faktor-faktor yang membedakan individu dengan kinerja tinggi dari individu dengan kinerja rendah.

Menurut Charles E. Johnson

Dalam buku Wina Sanjaya (2005:34), Charles E. Johnson menjelaskan bahwa kompetensi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

a. Personal Competency

Kemampuan individu yang berhubungan dengan perkembangan kepribadian seseorang.

b. Professional Competency

Kemampuan individu yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelesaian tugas tertentu dalam pekerjaan.

c. Social Competency

Kemampuan individu yang berhubungan dengan kehidupan sosial dan kepentingan bersama.

Menurut Kunandar

Kunandar menyatakan bahwa kompetensi dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu:

a. Kompetensi Intelektual

Pengetahuan yang dimiliki individu yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Kompetensi Fisik

Kemampuan fisik individu yang diperlukan untuk menjalankan tugas dalam pekerjaan.

c. Kompetensi Pribadi

Perilaku yang berhubungan dengan kemampuan individu dalam memahami diri, mewujudkan diri, serta transformasi diri.

d. Kompetensi Sosial

Perilaku tertentu yang menjadi dasar pemahaman diri sebagai bagian dari lingkungan sosial.

e. Kompetensi Spiritual

Kemampuan individu dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan prinsip-prinsip keagamaan.

Manfaat Kompetensi

Kompetensi individu memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan atau profesinya. 

Menurut Ruky dalam buku Edy Sutrisno (2010), banyak perusahaan besar yang menggunakan kompetensi sebagai dasar dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Beberapa manfaat dari merekrut tenaga kerja yang memiliki kompetensi antara lain:

-Menyusun standar kerja yang jelas serta menetapkan harapan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

-Kompetensi individu dapat digunakan sebagai alat untuk seleksi tenaga kerja yang berpotensi.

-Kecakapan tenaga kerja dapat memaksimalkan produktivitas perusahaan.

-Kompetensi atau kecakapan tenaga kerja dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan sistem remunerasi.

-Kompetensi juga membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

-Kompetensi juga memudahkan perusahaan dalam menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi

Keyakinan dan Nilai-nilai

Keyakinan pada diri sendiri atau orang lain dapat mempengaruhi perilaku secara signifikan. 

Jika seseorang tidak percaya bahwa mereka memiliki kreativitas atau kemampuan berinovasi, mereka cenderung tidak akan berusaha mencari cara baru dalam menyelesaikan tugas. 

Oleh karena itu, individu yang memiliki keyakinan dan nilai-nilai yang kuat biasanya memiliki kompetensi yang lebih baik.

Keterampilan

Keterampilan mengacu pada kemampuan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam berbagai kompetensi. Misalnya, keterampilan public speaking dan menulis dapat diasah melalui latihan, instruksi, dan umpan balik. 

Untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan ini sebaiknya terus dikembangkan, sehingga individu lebih siap bersaing dengan orang lain.

Pengalaman

Kompetensi juga dibangun dari pengalaman, seperti pengalaman dalam mengorganisasi orang, berkomunikasi, atau mencari solusi. Pengalaman ini memungkinkan seseorang untuk belajar dari kesalahan dan mencegah pengulangan masalah yang sama.

Pengalaman dapat diperoleh dari berbagai situasi, baik melalui kesalahan maupun saat menghadapi tantangan.

Karakteristik Kepribadian

Kepribadian seseorang berperan besar dalam membentuk kompetensinya. Karakteristik ini dipengaruhi oleh kekuatan dan lingkungan di sekitarnya. 

Jika lingkungan mendukung dan positif, maka karakteristik individu akan berkembang dengan baik. Oleh karena itu, memilih lingkungan yang tepat sangat penting.

Motivasi

Motivasi adalah faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi, dan hal ini dapat berubah dengan adanya dorongan, apresiasi atas pekerjaan, serta pengakuan dari atasan. 

Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan semangat seseorang dalam menjalani berbagai aktivitas dan pekerjaan.

Isu Emosional

Hambatan emosional dapat menghalangi penguasaan kompetensi. Keraguan pada diri sendiri sering kali mengurangi motivasi dan inisiatif. Oleh karena itu, penting untuk mengelola emosi agar kompetensi dapat terus berkembang.

Kemampuan Intelektual

Kompetensi juga bergantung pada kemampuan berpikir, baik itu pemikiran konseptual maupun analitis. Kemampuan intelektual ini menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.

Budaya Organisasi

Budaya organisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kompetensi sumber daya manusia, terutama dalam proses rekrutmen, seleksi karyawan, dan pengambilan keputusan. 

Budaya yang mendukung dapat mendorong perkembangan kompetensi dalam organisasi.

Indikator Kompetensi

Kompetensi memiliki beberapa indikator yang dapat diidentifikasi, di antaranya sebagai berikut:

Pengetahuan

Indikator pertama dari kompetensi adalah pengetahuan. Pengetahuan ini merujuk pada kesadaran dalam aspek kognitif.

Pemahaman

Pemahaman adalah kombinasi antara aspek kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu, yang mempengaruhi cara mereka memproses informasi dan pengalaman.

Kemampuan

Kemampuan merujuk pada potensi individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang diberikan, serta keterampilan yang dimilikinya dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Sikap

Sikap adalah reaksi atau perasaan yang muncul sebagai respons terhadap rangsangan dari lingkungan luar, yang dapat mempengaruhi cara individu bertindak dalam berbagai situasi.

Minat

Minat adalah kecenderungan atau dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu, yang dapat memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tertentu.

Cara Meningkatkan Kompetensi Kerja

Pelatihan Skill Secara Profesional

Program pelatihan kerja merupakan suatu agenda penting yang wajib diadakan oleh perusahaan supaya dapat meningkatkan kompetensi kerja karyawan. 

Program pelatihan kerja juga dilaksanakan guna dapat mempertahankan produktivitas dan performa perusahaan.

Job Enrichment

Job Enrichment merupakan suatu kegiatan memberikan jobdesk dan tanggung jawab yang lebih besar terhadap karyawan. Peningkatan jobdesk ini dapat berbentuk kompleksitas sistem atau kuantitas dari jobdesk itu sendiri. 

Di dalamnya, karyawan akan merasa tertantang untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang baru. Sehingga kompetensi mereka dapat meningkatkan secara otomatis.

Studi Banding

Studi banding merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan guna bisa meningkatkan pengetahuan dalam penerapannya di perusahaan supaya penerapan tersebut dapat dilakukan secara baik dan kompetensi karyawan dapat meningkat. 

Studi banding ini umumnya dilakukan perusahaan yang bergerak dengan bidang industri yang sejenis maupun dengan kompetitornya. 

Selain itu, studi banding juga akan memotivasi karyawan supaya dapat lebih inovatif dan lebih kreatif lagi dalam bekerja. Kemudian, kompetensi karyawan akan berkembang secara otomatis sebab adanya motivasi tersebut.

Promosi Jabatan

Promosi jabatan merupakan pemindahan tugas dari suatu jabatan ke jabatan lain yang tingkatannya lebih tinggi dengan penghasilan, tunjangan, tanggung jawab, jobdesk, dan potensi yang lebih besar lagi guna dapat meningkatkan kariernya. 

Sekumpulan tugas baru yang diberikan oleh karyawan kemudian akan memotivasi mereka untuk dapat bekerja lebih rajin daripada biasanya.

Rotasi Kerja

Rutinitas kerja yang itu-itu saja pastinya akan menjadikan karyawan membuat terasa cepat bosan dan jenuh, sehingga akan menurunkan produktivitas. Hal itu pula akan mampu menurunkan kompetensi karyawan, oleh karenanya dibutuhkan rotasi kerja.

Rotasi kerja merupakan pemindahan karyawan dari cabang maupun tempat lain sesuai dengan jobdesk dan divisi yang sama dengan yang sebelumnya. Nantinya, seorang karyawan akan mempunyai rutinitas baru yang pastinya tidak membosankan. 

Dengan begitu, akan mendorong mereka untuk dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien lagi.

Membangun Teamwork

Dalam suatu perusahaan tentunya akan terdiri dari berbagai macam latar belakang individu yang berbeda. Meskipun begitu, membangun teamwork sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan mempercepat perusahaan dalam merealisasikan tujuannya.

Kerja sama yang dilaksanakan masing-masing individu dalam suatu teamwork yang baik akan menciptakan solusi yang lebih cepat dan juga tepat dalam menghadapi tantangan perusahaan.

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan

Lingkungan kerja yang menyenangkan dapat diraih dengan berbagai cara, misalnya penataan fasilitas yang cukup dan dibutuhkan oleh para karyawan maupun membangun suasana kerja yang harmonis antar sesama karyawan. 

Fasilitas yang memudahkan karyawan akan menjadikan mereka dapat bekerja lebih fokus lagi. 

Sedangkan, suasana kerja yang harmonis antar tiap karyawan akan menjadikan karyawan menjadi lebih nyaman dan akan menumbuhkan rasa mempunyai perusahaan.

Gabungan dari cara tersebut dapat menjadikan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan bagi karyawan.

Melaksanakan Aktivitas di Luar Rutinitas

Aktivitas diluar rutinitas kerja ini dapat berbentuk aktivitas makan bersama maupun reaksi apapun. 

Meskipun tak terlalu sering dilaksanakannya, akan tetapi ini merupakan cara yang baik guna menjadikan karyawan menjadi lebih nyaman di lingkungan kerjanya. 

Ketika mereka terasa lebih nyaman, maka mereka pun akan lebih terdorong guna meningkatkan kompetensi kerjanya secara otomatis.

Personal Development

Kepribadian individu merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan oleh setiap orang. Oleh karena itu, tim HRD wajib untuk dapat menciptakan suatu aktivitas yang dapat membangun kepribadian seseorang tiap karyawan secara baik. 

Kepribadian yang baik tersebut akan menjadikan relasi kerja antar tiap karyawan menjadi semakin kompak. Pada dasarnya, setiap orang sudah memiliki kompetensinya masing-masing. 

Meski begitu, kompetensi tetap bisa ditingkatkan selama ada keinginan dalam diri seseorang. Oleh sebab itu, jangan pernah menyerah untuk meningkatkan kompetensi.

Sebagai penutup, pengertian kompetensi mencakup berbagai kemampuan yang mendukung individu dalam mencapai kinerja optimal, baik dalam pekerjaan maupun dalam pengembangan diri.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index