Sembako

Jelang Idul Adha 2025, Anggota DPRD Subani Desak Pengawasan Ketat Harga Sembako dan Hewan Kurban di Seruyan

Jelang Idul Adha 2025, Anggota DPRD Subani Desak Pengawasan Ketat Harga Sembako dan Hewan Kurban di Seruyan
Jelang Idul Adha 2025, Anggota DPRD Subani Desak Pengawasan Ketat Harga Sembako dan Hewan Kurban di Seruyan

JAKARTA – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Subani, menyerukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan untuk segera melakukan pengawasan intensif terhadap pergerakan harga bahan kebutuhan pokok (sembako) di seluruh wilayah. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan, serta memastikan ketersediaan pasokan sembako tetap stabil bagi masyarakat.

Subani menegaskan, tradisi menjelang hari raya seperti Iduladha sering kali diiringi dengan kenaikan harga sembako yang cukup signifikan. Fenomena ini tidak hanya menyulitkan masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga bisa membuka ruang bagi praktik spekulasi harga yang merugikan. “Kebiasaan setiap menjelang perayaan hari raya umat Islam ini, maka harga-harga barang sembako akan mengalami kenaikan. Karena hal ini disebabkan, banyaknya pembeli yang memerlukan bahan-bahan untuk keperluan perayaan tersebut,” ujar Subani.

Kenaikan Harga Harus Dicegah

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) daerah pemilihan (Dapil) II ini menekankan pentingnya peran aktif Pemkab Seruyan, khususnya instansi terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, dan Satgas Pangan, untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap harga-harga di pasar tradisional maupun pusat-pusat distribusi bahan pokok.

Menurut Subani, pemerintah daerah tidak boleh hanya bersikap reaktif, melainkan harus proaktif dalam mengantisipasi potensi lonjakan harga dan kelangkaan stok barang. “Pengawasan ini juga untuk mengantisipasi adanya permainan dari pihak-pihak spekulan, yang menyebabkan barang-barang sembako menjadi langka dan akhirnya harga barang menjadi tidak stabil,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa praktik-praktik seperti penimbunan barang dan manipulasi distribusi sangat merugikan masyarakat kecil, terutama mereka yang memiliki keterbatasan daya beli.

Stabilitas Harga untuk Lindungi Konsumen

Subani mengingatkan bahwa lonjakan harga yang tidak wajar hanya akan memperberat beban masyarakat, khususnya menjelang perayaan besar seperti Iduladha yang biasanya diikuti oleh peningkatan kebutuhan rumah tangga. “Kalau harga barang tidak stabil dan harganya naik secara tidak wajar, kan kasihan masyarakat selaku pembeli,” katanya.

Oleh karena itu, ia meminta agar Pemkab juga mengeluarkan kebijakan pengendalian harga sembako apabila ditemukan indikasi lonjakan harga yang tidak rasional. Ia juga mendorong digelarnya operasi pasar murah sebagai langkah konkret untuk menjaga daya beli masyarakat menjelang perayaan kurban.

Pengawasan Timbangan dan Produk Kedaluwarsa

Tak hanya fokus pada harga dan distribusi sembako, Subani juga menyoroti perlunya pengawasan terhadap alat ukur atau timbangan yang digunakan para pedagang. Menurutnya, penggunaan alat timbang yang tidak sesuai standar bisa menyebabkan konsumen dirugikan secara langsung. “Selain pengawasan harga, saya juga meminta agar instansi terkait turut mengawasi alat timbangan yang digunakan pedagang demi mencegah kecurangan yang merugikan pembeli,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa praktik kecurangan seperti ini bisa marak terjadi apabila tidak ada pengawasan langsung dari pemerintah daerah.

Lebih lanjut, Subani juga meminta agar produk-produk makanan dan minuman yang sudah melewati masa kedaluwarsa tidak lagi dijual di pasaran. Ia menyebutkan pentingnya pengawasan secara berkala terhadap kualitas dan masa berlaku barang dagangan untuk memastikan keselamatan konsumen. “Ini tentunya akan merugikan para pembeli atau konsumen,” tambahnya.

Waspadai Penyakit dari Hewan Kurban Luar Daerah

Selain persoalan sembako, Subani turut menekankan pentingnya pengawasan terhadap peredaran hewan kurban, terutama yang berasal dari luar Kabupaten Seruyan. Ia mengingatkan akan potensi penyebaran penyakit hewan seperti antraks dan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat serta mengguncang pasar hewan lokal. “Perlu dilakukan pengawasan terhadap hewan kurban yang berasal dari luar daerah, untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti antraks dan penyakit kuku dan mulut (PMK),” tegasnya.

Ia berharap instansi terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Seruyan dapat melakukan pemeriksaan ketat terhadap setiap hewan yang masuk ke wilayah Seruyan, termasuk dokumen kesehatan hewan yang wajib menyertai setiap pengiriman.

Imbauan Subani Pengawasan Menyeluruh Demi Kenyamanan Masyarakat

Subani menilai bahwa seluruh upaya pengawasan ini, baik terhadap sembako maupun hewan kurban, perlu dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi antarinstansi. Menurutnya, kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam menyambut Hari Raya Iduladha harus menjadi prioritas utama Pemkab Seruyan. “Saya berharap pengawasan menyeluruh dapat dilakukan demi menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam menyambut Iduladha,” tuturnya.

Ia juga mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk ikut melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan harga, penyalahgunaan alat ukur, atau penjualan barang kedaluwarsa. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dinilai sangat penting dalam menciptakan suasana kondusif menjelang dan selama perayaan hari besar keagamaan.

Upaya Pemerintah Daerah Ditunggu Publik

Pernyataan Subani ini menjadi pengingat bagi Pemkab Seruyan untuk tidak mengabaikan persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat setiap kali momentum hari besar keagamaan tiba. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa tanpa pengawasan ketat, masyarakat kelas menengah ke bawah sering kali menjadi pihak yang paling dirugikan akibat melonjaknya harga bahan pokok secara mendadak.

Dalam konteks pengendalian inflasi daerah, pengawasan distribusi barang dan stabilisasi harga kebutuhan pokok merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah yang juga dapat mendukung stabilitas ekonomi lokal. Oleh karena itu, langkah konkret dan cepat dari Pemkab Seruyan sangat dinanti publik, terutama dalam mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Idul Adha 2025.

Dengan perayaan Iduladha yang tinggal menghitung hari, masyarakat pun menaruh harapan besar agar harga sembako tetap terjangkau, hewan kurban aman dan sehat, serta tidak ada praktik kecurangan yang merugikan mereka sebagai konsumen. Pemerintah daerah pun kini dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan kapasitasnya dalam menjaga stabilitas pasar, sekaligus menjamin kenyamanan masyarakat di tengah suasana religius dan penuh solidaritas sosial.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index